Sabtu, 17/08/2019, 17:12:08
Menelisik Makna Hakiki HUT Kemerdekaan RI Ke 74
Oleh: Ust. Hadi Mulyanto, S.Pd.I., M.Pd.I

Hari ini, Sabtu, 17 Agustus 2019, semua warga Indonesia dan anak bangsa di berbagai pelosok desa, kecamatan, kabupaten/kota,provinsi di seluruh Indonesia dan di berbagai tempat bahwah mungkin warga Indonesia yang saat ini berada di belahan dunia juga merayakan upacara Hari Ulang Tahun Rebuplik Indonesia Ke-74 dan berbagai kegiatan lomba-lomba.

Hal ini sebagai manifestasi,pengejawantahan dan implementasi wujud  rasa syukur semua komponen bangsa kepada Allah SWT, karena dengan berkat rahmat,hidayah dan pertolongan Allah SWT serta perjuangan seluruh komponen bangsa (para pahlawan, ulama, masyarakat) Bangsa Indonesia bisa melepaskan dirinya dari kungkungan para penjajah yang sadis , tanpa manusiawi dengan istilah yang populer Indonesia bisa MERDEKA.

Berbicara mengenai Kata “ Merdeka “, bahwa kata “ MERDEKA” yang di dapatkan bangsa Indonesia tidaklah mudah,seperti membalikkan telapak tangan, namun sebaliknya, diperoleh  dengan cucuran keringat dan darah bahkan nyawapun menjadi taruhannya. Merdeka yang di perjuangkan para pendahulu kita, sejatinya menjadi keteladanan bagi generasi sekarang, artinya bahwa sesuatu tujuan, baik keinginan, cita-cita dan harapan, semuanya perlu proses, dan proses butuh adanya sebuah perjuangan. Tidak ujug-ujug atau instan dan bin salabin abrah kedabrah.

Sehingga pantas kalau semua masyarakat pada setiap tanggal 17 agustus hatinya berbungah-bungah, senang , riang dan gembira. Dengan menampilkan berbagai macam kegiatan walaupun merogok kocek yang tak sedikit, namun begitu bahagianya masyarakat dengan menyambut Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia. Kegiatan seperti ini, tidaklah hanya sekedar ceremonial dan rutinitas belaka, akan tetapi sebagai penghormatan dan perayaan yang sarat dengan makna.

Dalam perspektif penulis, setidaknya ada 2 akumulasi usaha yang telah di torehkan oleh pada pendahulu/pejuang kita sehingga bangsa Indonesia bisa merdeka.

Pertama, adalah pada pendahulu/pejuang kita telah berusaha semaksimal mungkin dengan jerih payah dan berbagai strategi serta upaya yang sangat jenius sehingga sang proklamator bisa memproklamirkan Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945,sehingga hal ini menjadi keabsahan bangsa kita merdeka secara de jure.

Kedua, adalah berkat potensi kelihaian dan kelincahannya pergaulan sang proklamator (Bung Karno) sehingga bangsa timur tengah dalam hal ini negara mesir  mau mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal inilah yang menjadi keabsahaan bangsa kita merdeka secara de facto.

Kemerdekaan akan di rasakan sempurna manakala kedua usaha telah di lakukan, dan Indonesia telah melakukan semua itu yaitu usaha kemerdekaan bagaimana biar di akui secara de jure dan bagaimana agar kemerdekaan di akui secara de facto. Maka dengan demikian, negara-negara lain yang ingin menjajah Indonesia kembali akan berpikir ulang.

Lalu pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana cara mengisi kemerdekaan setelah Indonesia Merdeka 74 Tahun secara utuh, baik merdeka secara de jure maupun merdeka secara de facto ?. Inilah yang perlu kita renungi bersama. Berikut ini salah satu cara mengisi kemerdekaan bagi generasi muda, masyarakat umum dan pemerintah. Sehingga boleh jadi makna HUT RI ke-74 adalah sebagai berikut :

Bagi generasi muda/Mahasiswa/ Santri/ Santriwati/ pelajar/ siswa/siswi:

Cara mengisi kemerdekaan bagi generasi muda/ Mahasiswa/ Santri/ Santriwati/ pelajar/siswa/ siswi ini yaitu dengan kegiatan-kegiatan yang positif contoh dengan rajin belajar,tekun mengaji dan beribadah,patuh dengan orang tua,disiplin waktu, manfaatkan masa muda dengan berprestasi,ukir dengan karya, bersikap sportif, tidak suka mencontek, jauhi narkoba dan jauhi pergaulan bebas.

Jangan terlalu membuang-buang waktu masa muda kalian hanya untuk bermain media sosial seperti bermain Facebook/WhatsApp/Instagram/Twitter/Telegram/Playstation dan aplikasi yang lainnya, akan tetapi aturlah diri kalian agar tidak sia-sia hidup kalian ke depan.

Bagi masyarakat umum:

Cara mengisi kemerdekaan bagi masyarakat umum  yaitu dengan membayar pajak tepat waktu, patuh terhadap rambu-rambu di jalan saat mengendarai kendaraan, bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang  edukatif seperti mengadakan malam tirakatan/malam tujuh belasan, do’a bersama, istighosahan, sarasehan, dan perlombaan-perlombaan yang bersifat menghibur tapi masih ada unsur mendidik seperti contoh cerdas cermat kemerdekaan.

Bagi Pemerintah:

Cara mengisi kemerdekaan bagi pemerintah adalah tingkatkan mutu pendidikan, tingkatkan kesejahteraan masyarakat, buatlah masyarakat agar selalu sehat, buanglah budaya KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ), tegaklah hukum seadil-adilnya, manfaatkan Sumber Daya Alam untuk kemakmuran rakyat, hindari para penyelenggara negara terhadap gaya hidup hedonisme dan suka bermegah-megah serta boros.

Demikian sekelumit makna HUT RI ke-74, semoga masyarakat kita, kini semakin bahagia, sejahtera lahir batin, tentram , damai  dan makmur. Selamat dan Sukses Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-74. Jayalah Indonesia. Bahagia Indonesia. MERDEKA!

(Ust. Hadi Mulyanto adalah Dosen Tetap Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita