Minggu, 04/08/2019, 07:47:49
Membentuk Karakter Anak Ala Pondok Pesantren
Oleh: Khafatul Mukaromah

Berbicara tentang anak tentunya sangat menarik untuk setiap orang yang membacanya, karena setiap orang pasti akan menjadi orang tua seperti halnya dengan anak yang semakin tahun akan bertambah umur dan menjadi tua itulah hukum alam yang sudah ada. Setiap anak mempunyai sifat yang berbeda dengan anak lainnya, namun seiring dengan perkembangan zaman anak semakin tidak mampu mengkondisikan bagaimana sifat itu diterapkan, perlu adanya suatu pembentukan karakter untuk anak agar nantinya tidak ada kontroversi terhadap zaman sekarang. Disebut anak ketika berumur 0-17 tahun. Selebih dari angka 17 sudah memasuki remaja.

Zaman sekarang atau mereka sebut dengan zaman now, sehingga memunculkan budaya-budaya asing dan mulai mempengaruhi budaya asli, bahkan mulai menghancurkan anak bangsa. Salah satu fakta dari penghancuran moral untuk anak zaman now adalah melalui media yang terkadang tidak kita ketahui sumbernya dari mana, sehingga seringkali orang tua memberikan handphone ataupun alat lainnya untuk anaknya agar mereka terhibur tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan dari apa yang diperbuat.

Padahal melalui handphone tersebut anak mampu mengakses apapun tanpa adanya batasan, atau iklan-iklan yang bermunculan terkadang tidak sepantasnya dipertontonkan kepada anak seumuranya. Sehingga seringkali persepsi anak akan bermunculan yang memberi dampak buruk pada pola pikir anak tersebut. Maka peran orang tua atau orang dewasa sangat diperlukan pada saat ini, khususnya pada zaman yang serba canggih yang dengan mudah dan cepat mengakses apapun tanpa adanya batasan usia.

Seperti kasus-kasus yang sering terjadi pada akhir-akhir ini, itu semua tak lepas dari kecanggihan telepon pintar pada zaman sekarang, yang mampu menimbulkan rasa penasaran pada anak-anak, karena seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak memiliki rasa penasaran lebih tinggi kepada suatu hal yang belum mereka ketahui. Sehingga anak tidak memikirkan dampak apa saja yang akan mereka dapatkan ketika melakukan hal tersebut. Belum mampu memilah mana yang pantas dan tidak.

Anak adalah tunas bangsa, yang mampu membawa Indonesia menjadi dunia yang lebih tangguh, dan berkembang untuk menuju lebih jaya dan baik. Namun semua tidak mudah seperti semangat juang yang dilakukan oleh anak-anak terdahulu. Apalagi dengan kehadiran telepon pintar, sehingga membuat anak-anak sibuk dengan dunianya masing-masing. Pemikiran tidak menjadi berkembang dan anak jarang bergaul dengan seusianya, diakibatkan sibuk dengan handphone yang mampu mengakses berbagai hal.

Pondok Pesantren merupakan suatu sistem pendidikan yang didalamnya menekankan kepada hal agamis dan kemandirian. Pasalnya dalam Pondok Pesantren anak dilatih untuk serba mandiri. Ketika di rumah makan, minum, tidur dan bermain namun di dalam Pondok pesantren anak tidak mempunyai waktu luang untuk hal semacam itu. Dibalik dinding Pondok Pesantren anak akan memiliki rasa tanggung jawab dengan sendirinya. Anak tidak akan disibukkan dengan bermain telepon pintar, bagaimana tidak? Karena dalam pondok pesantren setiap waktu adalah ibadah dalam artian setiap waktu tidak ada yang terbuang sia-sia. Setelah melaksanakan sekolah formal anak akan belajar di sekolah diniyah dengan kitab-kitab sesuai dengan tataran kelasnya. Hingga bertemu malam anak akan selalu disuguhkan dengan hal positif. Mengaji dan mengaji.

Metode yang disuguhkan oleh ustadz dan ustadzah tidak berbeda dengan metode yang ada di pendidikan formal, yaitu metode ceramah. Dalam dunia pondok seorang anak akan dididik terus hingga mampu menguasai disiplin ilmunya. Selain dalam pembelajaran formal dunia pondok pesantren sangat berpengaruh dalam mengembangkan bakat setiap anaknya. Meskipun metode yang digunakan sangat monoton namun kelebihan dari seorang anak yang sudah berada di Pondok-Pesantren ialah netralisasi rasa sehingga tidak ada kecenderunganuntk hal kebosanan. Seorang anak yang mempunyai rasa ketakutan atau keberanian yang tersembunyi perlahan akan muncul dengan sendirinya. Pondok pesantren merupakan pendidikan yang sangat diperuntukkan anak zaman sekarang yang lebih cenderung kepada digitalisasi. Selain itu, sangat membantu bagi orang tua yang sibuk dengan karirnya sehingga seorang anak dibiarkan mencari hiburan dengan teman dunia maya bukan dunia nyata.

(Khafatul Mukaromah adalah Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita