Camat Sirampog, Munaedi SH (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Camat Sirampog, Kabuapten Brebes, Jawa Tengah, Munaedi SH mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan kesucian ibadah puasa kaum muslimin.

"Sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadhan, kepada seluruh masyarakat diharapkan dapat menjalankan ibadah puasa dan selalu menjaga kondusifitas dan kesucian beridah," ujarnya kepada PanturaNews.Com, Rabu 24 Mei 2017.

Menurutnya, Ramadan merupakan bulan untuk meningkatkan kualitas pribadi dan membersihkan diri dari hawa nafsu negatif, seperti amarah, murka dan caci maki serta lainnya. Ramadhan juga momentum pengujian sikap toleransi di antara masyarakat dalam menjaga harmonisasi dan kerukunan hidup bermasyarakat.

"Ramadan adalah bulan untuk peningkatan kulitas diri melalui ibadah dan muamalah," kata Munaedi.

Dikatakan, Ramadan juga momentum yang tepat untuk bermuhasabah, mengevaluasi dan memperbaiki kualitas diri. Di samping dituntut untuk saleh secara individual, juga saleh secara sosial, serta mampu menjalin kedamaian di antara sesama umat manusia.

"Ramadan yang bersifat sakral jangan sampai ternoda dikotori dengan ujaran kebencian baik melalui media sosial atau medsos atau secara langsung, yang justru dapat menghilangkan kesucian dalam beribadah,” terang Munaedi.

Munaedi berharap ibadah puasa dapat meningkatkan rasa kasih sayang terhadap sesama, serta sikap saling menghargai dan menghormati sesama. Menurutnya, orang yang melakukan ibadah puasa tidak akan mendapatkan balasan apa pun jika dirinya tidak mampu membangun kedamaian dalam kehidupan sosialnya.

Selama Ramadan pula masyarakat diajak untuk tidak berperilaku konsumtif. Terlebih menjelang akhir Ramadan yang biasanya harga-harga melonjak dan kebutuhan hidup pun akan lebih besar.

"Perilaku konsumtif dapat berdampak menurunnya kualitas ibadah dan juga berdampak pada kerawanan sosial," ucap Munaedi.

Kepada Pemerintah Desa Munaedi juga berpesan untuk memantau masalah kebutuhan pokok warganya, terutama di wilayah terpencil karena bisa saja terganggu oleh faktor transportasi atau kondisi infrastruktur yang rusak akibat bencana alam atau lainnya.

"Jika ada persoalan terkait itu pemerintah desa segera mencari solusinya atau melaporkan ke pihak terkait," pungkas Munaedi.