Jumat, 19/05/2017, 11:55:23
Festival Pertunjukan Rakyat se-Jateng Meriah
Laporan Takwo Heriyanto

Peserta tengah menampilkan seni tradisi kesenian daerah.(Foto: Takwo Heriyanto)

PanturaNews (Brebes) - Seni tradisi, bisa menjadi sarana penyaluran komunikasi yang efektif meskipun saat ini tengah didera teknologi informasi yang tak terbendungkan. Sajian seni tradisi yang dibalut dengan penampilan kesenian tradisional setempat dan dipadu dengan dialog membawa keceriaan dan tidak ada kesan menggurui dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.

“Seni tradisi ini sangat efektif untuk menyampaikan pesan moral ke masyarakat,” ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Jateng Evi Sulistiorini disela seleksi/festival pertunjukan rakyat, Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) se Jawa Tengah yang berlangsung meriah, di Halaman Sanggar Pramuka Kwarcab 11.29 Brebes, Jumat 19 Mei 2017.

Evi yakin, sarana ini bisa menembus batas masyarakat yang setiap hari dininabobokan oleh gatget. Untuk itu, festival ini diharapkan bisa memberikan ruang dan kesempatan kepada sejumlah kelompok seni yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat. Sampai saat ini, gerusan budaya asing yang hadir di tengah masyarakat telah meminggirkan kesenian tradisional.

‘’Kami berharap lewat festival ini, kesenian tradisional khususnya kesenian pertunjukan masih mampu bertahan dan bisa berkembang di tengah arus globalisasi,’’katanya,

Ketua Forum Komunikasi Media Tradisional Jateng Daniel Hakiki berharap Pemerintah Daerah bisa mengoptimalkan kesenian tradisional, dengan kerjasama semua pihak. Lewat seni pertunjukan, peristiwa yang panas bisa dipadamkan dan ditangkap semua masyarakat karena mengandung nilai nilai luhur.

Diakui Daniel, sekarang makin menipis nilai nilai luhur itu, peran FK Metra sangat urgen dengan menggiatklan generasi muda untuk mencintai dan menguri-uri seni tradisi sebagai media komunikasi tradisional yang sangat bagus.

“Kesenian tradisional diminta hadir, untuk sama sama mengangkat kepentingan nasional, menyelamatkan generasi muda dari budaya asing yang tidak edukatif,” tandasnya.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Mayang Sri Herbimo selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan FK Metra Provinsi Jawa Tengah. Brebes sangat berbangga hati menjadi tuan rumah penyelenggaraan event regional ini. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebagai sarana penyaluran informasi yang bersifat edukasi. Lewat seni tradisi juga bisa mewujudkan pemerintah daerah yang clean and good government sebagai perwujudan keterbukaan informasi publik.

Seni Pertunjukan diikuti 12 Kabupaten/Kota utusan dari eks karesidenan Pekalongan dan Banyumas. Penyebarluasan informasi dan komunikasi oleh para seniman dan budayawan, akan semakin mengena bila disampaikan ke dalam bahasa ibu, bahasa daerah setempat.

Aja ngapuse lan aja korupsi menjadi tema utama pada seleksi/festival ini. Tampil pertama, utusan dari Kabupaten Purbalingga yang mengetengahkan cerita berlatang belakang seorang kepadala urusan di suatu desa melakukan korupsi akibat terdesak kebutuhan istri dan anaknya yang hedonis, bergaya hidup mewah.

Akibatnya sang Suami atau sang ayah ingin membuktikan permintaan Mereka dengan jalan pintas yakni melakukan pungutan liar. Dialog yang diselingi tari-tarian dengan iringan gamelan membawa semangan.

Sementara dari Kabupaten Banyumas, dengan tampilan dialog seperti pertunjukan peang penjol era 80-an. Kabupaten Banyumas membawakan pesan moral tentang aja korupsi lan aja ngapusi serta waspada berita hoaks. Sebagai orang yang dipercaya jadilah tikus yang berarti tertib, iman, konsekwen, upaya maksimal dan singkirkan maksiat.

“Jangan jadi tikus yang berlagak tenang, intip, keruk, udah itu sikat,” tutur si pemeran Soto dari Banyumas.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita