Jumat, 19/12/2014, 08:21:00
Tim PMI Terima Surat Dari Anak di Pengungsian
Laporan SL Gaharu

Relawa PMI menunjukan surat yang diterima dari anak-anak di pengungsian (Foto: Nashir)

PanturaNews (Banjarnegara) - Tim psikososial supporting programe (PSP) PMI yang sejak beberapahari lalu melakukan interaksi dengan warga pengungsi, mendapatkan surat dari Asfi, siswi kelas IV SDN 1 Karangkobar, yang sebelumnya mengikuti kegiatan bersama anak-anak yang ikut mengungsi akibat longsor di Balai Desa Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Surat itu berbunyi: dari Asfi. Kami sayang kakak-kakak semua karena sudah membikin kita tersenyum dan tertawa.
“Trenyuh rasanya, tiba-tiba tadi pagi mendapat surat yang ditulis besar diatas kertas buku. Setelah membaca kami pun dibuat tersenyum. Di benak kami, kegiatan yang kami lakukan memberikan dampak positif,” jelas Benedikta Helena Ginting, anggota Tim PSP PMI dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jumat 19 Desember 2014 sore di Posko PMI.
Kecemasan, ketakutan dan selalu terbayang kejadian longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar-Banjarnegara, yang terkena longsor dengan korban meninggal 100 orang lebih, masih dirasakan oleh banyak warga termasuk anak-anak. Sehingga PMI mengajak interaksi ibu-ibu dan anak-anak dengan berbagai metodologi psikologi untuk membangun semangat dan menguatkan mental.
“Interaksi kami dengan anak-anak dengan cara mengajak bernyanyi, cerita, menggambar dan beberapa permainan edukatif. Sedangkan saat bersama ibu-ibu, kami mengajak berbicara dan melakukan konseling. Kami berharap warga dapat menerima kenyataan dengan tetap memiliki semangat dan mental yang kuat,” terang Benedikta.
Andre dan Singgih, 2 siswa kelas IV SDN Sampang yang ikut mengungsi orang tuanya di Balai Desa Leksono, Karangkobar, mengungkapkan rasa senangnya diajak bermain dan mendapatkan alat tulis. “Kami senang bertemu dan diajak belajar dengan permainan,” ungkap Andre sembari menyusun sedotan plastik untuk menjadi menara.
Singgih juga mengungkapkan harapannya untuk bisa kembali ke sekolah dan bertemu dengan teman-temannya yang saat ini berada di beberapa tempat pengungsian. “Saya ingin bisa sekolah lagi dan bertemu teman-teman,” ungkap Singgih kehilangan 8 teman sekolahnya karena menjadi korban longsor.
Kepala Markas PMI Banjarnegara, Edi Purwanto mengatakan, memasuki hari ke 7 pasca bencana longsor, PMI mencatat sejumlah 1.523 jiwa pengungsi termasuk warga yang tidak terdampak langsung, karena wilayahnya berada di zona merah (bahaya). Barang bantuan yang berupa makanan instan dan pakaian, hingga saat ini sudah mencukupi.
“Posko PMI telah menerima banyak sekali bantuan itu, sehingga kami menyarankan masyarakat maupun lembaga yang ingin membantu, bisa berupa uang agar bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang,” harap Edi di Posko PMI Karangkobar. (M. Nashir Jamaludin - PMI Provinsi Jawa Tengah)


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita